3 Cara Membedakan Ayam Segar atau Tidak

Mengetahui cara membedakan ayam segar atau tidak sangatlah krusial. Pasalnya, ini dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari hasil masakan Menggunakan bahan yang segar akan membuat aroma dan rasa masakan jadi lebih menggugah. Selain itu, masakan juga jadi lebih aman dikonsumsi dan pemenuhan nutrisinya pun makin maksimal.

Di sisi lain, kebutuhan akan ayam mentah saat ini memang terbilang cukup tinggi. Selain harganya yang murah, pengolahan daging ayam pun mudah dan praktis. Itulah mengapa banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih ayam daripada daging lainnya. 

Sayangnya ada segelintir pedagang nakal yang tidak memperhatikan kualitas dan kesegaran ayam jualannya. Oleh sebab itu, Anda perlu lebih berhati-hati dalam membeli ayam yang masih segar atau sudah tidak layak.

Pada artikel ini, kami akan memberikan informasi tentang 3 cara membedakan ayam segar atau tidak. Dengan begitu, Anda bisa memilih ayam yang segar dan tentunya berkualitas baik. Yuk simak penjelasannya. 

Cara membedakan ayam segar atau tidak

Jika Anda hendak membeli ayam mentah untuk dimasak, berikut kami berikan 3 cara membedakan ayam segar atau tidak sebagai referensi memilih bahan berkualitas.

Perhatikan warna dagingnya

Cara membedakan ayam segar atau tidak yang pertama adalah dengan memperhatikan wana tubuh atau dagingnya. Umumnya, daging ayam yang baik memiliki warna yang putih bersih seperti susu, dengan guratan merah muda.

Hindarilah daging ayam yang warnanya terlihat kusam. Karena itu tandanya kondisi daging ayam mulai memasuki fase pembusukan dan sudah tidak segar lagi. Begitu pun dengan warna yang putih mengkilap. Walau terlihat segar, kemungkinan itu mengandung formalin yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Sementara kalau membeli ayam beku di supermarket, Anda bisa memperhatikan tanggal produksinya terlebih dahulu. Akan lebih baik kalau tanggal produksinya berdekatan dengan waktu pembelian. Sebab itu tandanya ayam tersebut masih segar. Jangan lupa pula untuk melihat kemasannya. Pastikan tidak ada kerusakan atau bocor pada kemasan daging ayam itu. 

Cek tekstur dagingnya

Daging ayam yang segar mempunyai tekstur elastis serta tidak terlalu keras. Oleh sebab itu, Anda bisa menguji kesegarannya dengan cara menekan dan merasakan tekstur dari daging tersebut. Biasanya daging ayam yang segar akan kembali ke bentuk semula setelah ditekan.

Namun waspadalah jika daging ayam terasa lembek, berair, dan mudah hancur ketika ditekan, kemungkinan besar itu adalah ayam tiren. Begitu pula dengan daging ayam yang terasa keras dan membengkak. Itu bisa jadi indikasi jika ayam tersebut telah disuntik dengan cairan tertentu guna menambah bobotnya.

Anda juga bisa memeriksa tekstur pada bagian kulitnya. Caranya dengan sedikit mengusap pada bagian kulit ayam. Apabila teksturnya bertepung atau berpasir disertai adanya cairan keluar, sebaiknya jangan beli ayam tersebut. Tekstur bertepung itu kemungkinan besar adalah sisa-sisa bahan kimia yang tidak terbilas ketika ayam direndam.

Perhatikan juga darah yang keluar ketika menekan daging ayam menggunakan jari secara perlahan. Ayam yang mengeluarkan banyak darah mengindikasikan bahwa ia ditangani secara kasar. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkontaminasi bakteri. 

Sebaiknya pilih ayam yang tidak mengeluarkan banyak darah ketika ditekan. Karena itu menandakan bahwa ayam tersebut diperlakukan dengan baik serta masih segar adanya.

Perhatikan aromanya

Cara membedakan ayam segar atau tidak yang terakhir adalah dengan memperhatikan aromanya. Baik ayam di pasar maupun supermarket, pada dasarnya memiliki bau yang nyaris serupa. Meski begitu, tetap ada perbedaan mencolok dari keduanya.

Ayam yang masih segar tidak akan menimbulkan bau amis berlebihan. Justru ayam segar mempunyai aroma khas daging segar disertai amis yang tidak begitu menyengat.

Ini tentu berbeda dengan ayam yang sudah tidak segar. Di mana ayam tersebut akan mengeluarkan bau amis yang berlebihan. Kalau mendapati ayam seperti itu, sebaiknya Anda tidak membelinya. Pasalnya itu menandakan bahwa ayamnya sudah terlalu lama dijual sehingga kualitasnya menurun, bahkan memasuki fase busuk.

Selain itu, hindari pula daging ayam yang memiliki bau bahan kimia. Ini mengindikasikan bahwa ayam itu sudah terkontaminasi bahan kimia. 

Indikator lain dalam menentukan kesegaran produk hewani seperti ayam adalah keberadaan lalat. Memang lalat seringkali dianggap sebagai hewan pengganggu yang kerap menyebarkan penyakit. Namun demikian, lalat hanya menghinggapi daging yang masih segar. 

Jadi, kalau Anda menemukan ayam yang banyak dihinggapi lalat, bisa jadi daging tersebut masih segar. Akan tetapi, kalau tidak ada satupun lalat yang hinggap, kemungkinan besar ayam itu mengandung bahan kimia berbahaya, seperti boraks dan formalin, sehingga lalat enggan hinggap di atasnya.

Itulah 3 cara membedakan ayam segar atau tidak yang perlu Anda perhatikan sebelum membelinya. Mengonsumsi daging yang segar sangatlah penting agar bisa mendapat manfaat kandungan nutrisi hewani dengan maksimal. Oleh sebab itu, pastikan Anda tidak sembarangan membeli daging ayam, baik di pasar maupun supermarket.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan proses memasak daging ayam tersebut. Untuk mendapat kematangan maksimal, sangat disarankan untuk memakai alat masak berkualitas seperti Oven Putaran Hawa 04 dari Hock.

Oven berbahan aluminium tebal ini didesain khusus sehingga dapat memanggang aneka jenis masakan, termasuk kue dan daging ayam. Ditambah lagi ada bonus piring pinggiran ayam yang dirancang khusus sehingga membuat daging ayam Anda terpanggang lebih merata dan nikmat. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, pesan Oven Putaran Hawa 04 dari Hock sekarang juga!